Kalau sering liburan dan cari promo hotel di situs-situs travel, tentunya kita jadi familiar dengan user reviews atau ulasan pengguna mengenai suatu hotel atau kamar tertentu. Kalau pesan hotel, biasanya saya rajin baca user review itu satu per satu buat bahan pertimbangan.
Setelah saya amati, karena saking banyaknya situs travel yang menyertakan user reviews, ternyata nggak sedikit konsumen yang komplain dan merasa dibohongi. Sudah pesan sewa hotel murah atau villa yang review-nya bagus, ternyata kenyataannya jauh dari review tersebut. Saya jadi bertanya-tanya, user review yang ada di situs travel itu sebenarnya penting atau nggak, sih? Ulasan yang ada di sana itu rekayasa atau bukan, sih?
Bicara soal penting nggak penting, sebenarnya user review penting untuk rekomendasi cari hotel! Menurut pengalaman saya, ini penting bagi konsumen yang lain dan buat pemilik situs. Review bisa kasih informasi tambahan yang tidak tercantum dalam info standar dari hotel atau situs travel yang saya kunjungi.
Berhubung review itu diberikan sesama pengguna, sering juga saya menganggap informasi tambahan itu lebih netral dan jujur dibandingkan informasi dari pihak hotel atau situs travel yang bernada promosi. User review juga kadang menyediakan informasi yang tidak disebutkan pihak hotel maupun travel agent. Keberadaan user reviews jadi pertimbangan buat saya untuk cari hotel dan memilih yang terbaik.
Bagi pemilik situs travel, review positif pastinya sangat berharga karena membuat konsumen seperti saya mau pesan kamar hotel walaupun harganya tidak murah. Review juga bisa bikin konsumen mengakses situs lebih lama, apalagi kalau pelanggannya seperti saya yang rajin baca review satu per satu. Bahkan, review juga terbukti mampu menaikkan trafik situs travel agent, lho!
Dari banyak manfaat itu akhirnya muncul lagi pertanyaan di benak saya, apakah review itu juga betulan atau dibuat-buat demi kepentingan pihak tertentu? Jawabannya bisa iya, bisa tidak.
Review bisa benar-benar berasal dari pengguna, tapi juga bisa dibikin-bikin oleh pihak yang tak bertanggung jawab. Oleh karena itu, kalau sangat mengandalkan review untuk memilih kamar hotel, kita harus melihat siapa yang posting review tersebut dan lihat baik-baik apakah review =ini bisa dipercaya atau nggak kredibel sama sekali.
Terus, bagaimana cara tahu apakah review itu rekayasa atau bukan? Well, saya coba bandingkan beberapa user review dari situs-situs travel. Saya perhatikan ada ciri-ciri kalimat dalam review. Kalau kalimat yang digunakan bernada berlebihan dalam menyanjung, menjatuhkan kompetitor, atau terlalu banyak jargon, saya langsung menganggap itu tipuan.
Saya juga mem-verifikasi reviewer-nya dengan melihat track review-nya. Kalau dia cuma tulis tentang hotel tertentu, bisa jadi dia reviewer bayaran. saya juga perhatikan waktu review-nya. Kalau dalam waktu bersamaan seorang reviewer posting beberapa item, bisa jadi dia memang sengaja merekayasa semua ulasannya.
Saya ambil contoh user reviews dari situs-situs travel seperti pegipegi.com, booking.com, reservasi.com, dan misteraladin.com. Semua situs tersebut dilengkapi user review untuk menilai kamar hotel atau villa.
Di pegipegi.com, booking.com, dan reservasi.com, review yang disediakan langsung berasal dari individual, jadi mustahil untuk memverifikasi apakah mereka beneran pernah menginap di hotel lalu menulis review tersebut, atau hanya sekadar reviewer bayaran. Saya jelas akan berhati-hati dengan situs seperti itu. Jangan mudah tertarik juga dengan hotel yang punya banyak review. Kita juga jadi sulit membaca satu per satu, mana yang benar, dan mana yang palsu.
Dari apa yang saya amati, dibanding situs travel lain, Mister Aladin menggunakan metode berbeda. Mister Aladin menggunakan review dari TrustYou, perusahaan yang menganalisis review dari seluruh pengguna terferivikasi di dunia. Dengan demikian, hanya ulasan yang sudah terverifikasi yang ditampilkan di Mister Aladin. Itu artinya, saya selaku konsumen bisa mendapatkan rekomendasi dari review yang tepat, bukan sekadar tipuan untuk pesan hotel!
