Permasalahan yang kerap terjadi pada BUSUI alias ibu menyusui bagi tiap-tiap individu umumnya bermacam-macam. Yang paling banyak dikeluhkan adalah tentang lecetnya puting susu ibu. Akan tetapi, hal seperti ini jangan meruntuhkan semangat Anda untuk memberikan ASI ekslusif ke si buah hati. Maka dari itu, Anda wajib mengenali sebab-musabah terjadinya lecet serta bagaimana cara mengatasi atau mengobati puting lecet.
Kejadian puting yang lecet adalah perihal yang wajar terjadi ketika ibu sedang menyusui anak. Umumnya, gejala lecet ini mulai terasa semenjak H+2 setelah hari melahirkan. Apa yang menjadi penyebab dari semua itu? Silakan disimak poin-poin berikut ini:
- Saluran ASI Terhalang/Tersumbat
Keadaan ini bisa terdeteksi dengan adanya selaput atau kulit dengan lapis tipis berwarna putih atau kekuningan yang menutupi bagian saluran susu. Jika saluran ASI tersumbat, si bayi akan berupaya lebih keras dan kuat untuk menyedot. Inilah yang bisa menyebabkan puting sakit atau lecet.
- Pompa ASI
Terjadinya lecet pada susu BUSUI juga bisa akibat pemakaian alat untuk memompa ASI yang tidak standar atau berkualitas rendah sehingga membuat gesekan pompa dan puting menjadi tidak nyaman. Akibatnya? Puting bisa mengalami kelepuhan bahkan bisa berdarah. - Ada Infeksi
Penyebab lain puting ibu bisa lecet adalah bisa karena adanya infeksi dari jamur yang bisa dari baju dalam ibu atau dari mulut sang bayi. Gejalanya akan terlihat puting berwarna kemerahan disertai gatal hingga nyeri ketika menyusui bayi.
Selain tiga penyebab tersebut, puting yang lecet juga bisa dikarenakan mulut si bayi tidak sempurna ketika menyedot.
Bagaimana Mengobati Puting Lecet?
Hal-hal di bawah ini bisa Anda terapkan jika Anda atau rekan mengalami kelecetan saat menyusui:
- Jangan menggunakan sabun berlebihan di area puting agar kulit tidak kekeringan.
- Jaga sirkulasi pakaian dalam (misalnya bra katun) agar udara lancar keluar-masuk.
- Jika menggunakan breast pad (bantalan khusus untuk ibu menyusui), biasakan mengantinya setelah selesai menyusui.
- Setelah menyusui selesai, peras sedikit ASI kemudian usapkan di area puting dengan pelan.
- Pastikan puting sudah kering ketika memakai baju kembali.
- Gunakan salep khusus puting jika melihat ada semacam retakan pada area puting atau jika berdarah.
Jika Anda khawatir tentang kondisi puting yang lecet, sebaiknya segera dikonsultasikan ke dokter-dokter ahli kandungan agar bisa dicek dengan pasti apa penyebabnya. Karena, penyakit Herpes juga menunjukkan gejala yang mirip dengan lecet biasa.
Yang terpenting, tetap selalu berikan ASI untuk anak Anda hingga maksimal umur 2 tahun dan hanya memberikan ASI hingga umur 6 bulan disusul setelahnya makanan pendaming ASI sebagai tambahan ASI setelah umurnya di atas 6 bulan.